Jumat, 21 Januari 2011

Musik

It is 11.03 PM, I start to leaving my soul on this post.



Musik. Apa itu musik? Siapakah musik itu? Kapankah dicetuskan perihal musik itu? Dimana musik itu berada? Mengapa diberi sebutan musik? Bagaimanakah musik?

Seperti pepatah "Malu bertanya, sesat dijalan" . Ungkapan tersebut memang sangatlah benar. Kalau kau tidak pernah mau atau ingin bertanya, maka tidak tahulah kau.

Untuk menjawab enam pertanyaan diaatas, saya akan mencoba memberi pencerahannya. Walaupun sebenarnya pertanyaan diatas tidaklah tepat arahnya. Langsung saja.

Musik, musik merupakan suara. Musik merupakan bunyi yang diterima telinga individu yang berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Demikian kata Pak Wiki. Di satu sisi, saya beranggapan bahwa musik adalah suatu getaran yang menghasilkan sebuah bunyi (karena bunyi adalah hasil dari sebuah getaran), yang mempunyai susuan, yakni yang disebut melodi. Seiring dengan perkembangan zaman, musik makin menyuarai dunia. Dikarenakan tidak sedikit manusia yang tertarik akan bunyi yang mempunyai anak tangga ini.


Anak tangga melodi disebut not balok (notasi balok) . Not bisa berbentuk seperti :


Untuk memudahkan Anda dalam memahami tentang not balok, demikian Pak Wiki akan membantu saya dalam memcerahkannya.

Unsur-unsur notasi balok

Interval not antarspasi (atau antargaris) adalah terts, sedangkan interval antara garis dan spasi adalah sekunde.
         Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai dasar. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang digunakan, not ditempatkan pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di samping merupakan interval terts, sedangkan interval antara not pada spasi dengan not pada garis adalah interval sekunde. Tanda kunci pada awal paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar di samping, kunci-G digunakan, menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada . Dengan demikian, interval terts pada gambar di samping adalah pasangan nada a1–c2, sedangkan interval sekunde merupakan pasangan nada a1–b1. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada dapat digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang diletakkan di atas atau di bawah paranada.


Contoh penggunaan notasi balok

          Penggunaan notasi balok dijelaskan dalam contoh yang diambil dari bagian awal karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang disederhanakan (Loudspeaker.png perdengarkan).

Bagian awal An der schönen blauen Donau yang disederhanakan.
  1. Di sebelah kiri atas pada awal lagu biasanya ditempatkan petunjuk tempo (yaitu kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di sini menunjukkan "tempo waltz". Selain itu juga terdapat penanda metronom dalam satuan BPM (beats per minute), di sini 142 ketukan per menit.
  2. Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di bagian atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan kuat diikuti dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat.
  3. Garis birama merupakan pemisah antarbirama.
  4. Pada bagian awal paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada (berfrekuensi sekitar 418 Hz).
  5. Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan sebagai nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor.
  6. Not pertama adalah not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: agak nyaring). Dapat dilihat bahwa not tersebut langsung diikuti garis birama walaupun tiga ketuk dalam birama tersebut belum selesai. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis).
  7. Not kedua juga merupakan not seperempat dan bernada d1 yang jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.
  8. Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan bahwa ketiga not tersebut harus dimainkan secara legato (sambung-menyambung).
  9. Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi dua ketukan.
  10. Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus dimainkan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus dimainkan secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya).
  11. Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak ada nada yang dimainkan selama (dalam hal ini) satu ketukan.
  12. Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu dimainkan makin melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo).

        Baiklah, dengan penjelasan diatas saya sebagai penulis berharap Anda, pengunjung (pembaca) bertambah luas wawasannya tentang musik. Walaupun tidak sepenuhnya saya jelaskan secara detail, namun sudah cukup jelas menurut saya. 

FYI (For Youth Info), musik Indonesia itu unik loh. Ada beberapa jenis musik yang negara kita tercinta ini miliki yang tidak dipunyai oleh negara-negara di dunia yang lain.


Dangdut, apakah ada musik beraliran dangdut di Amerika? Atau Italia? Atau Afrika? O! Tidak ada..
Musik daerah lainnya seperti aliran musik dari alat musik dari daerah Provinsi Indonesia seperti Sumatera Barat (Saluang, Talempong Pacik), Sumatera Utara (Aramba, Doli-doli, Druri dana, Faritia, Garantung, Gonrang, Hapetan), Jawa Barat (Arumba, Calung, Dod-dog, Gamelan Sunda, Angklung, Rebab, Siter / Celempung), dan Sulawesi Selatan (Alosu, Anak Becing, Basi-Basi, Popondi, Keso-Keso, Lembang) (tidak disebut jangan marah ya), semua tidak dimiliki oleh negara-negara lain. 
"Ini nyata, hanya ada di Indonesia"


Harapan saya, kita sebagai Anak modern, janganlah melupakan bahwa kitalah yang akan mengemban Bangsa kita tersayang ini. Tidaklah menyenangkan apabila harta kita yang satu-satunya ini di akui atau istilah kasarnya di claim oleh negara tetangga. Maka, satukan hati untuk mempertahankan tradisi dan budaya Bangsa, jangan kecewakan bebuyut kita yang telah menghadirkan intan permata di tanah air kita. 

S E M A N G A T
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Justin Bieber - Catching Feelings (cover)

Skyscraper - Demi Lovato (cover)

Sad - Maroon 5 (cover with piano instrument)

Aditya - Love Will Find You (Cover)

Jamie Cullum - Mind Trick (Cover)